Selasa, 04 November 2014

BUDIDAYA BUAH NAGA

Budidaya Buah Naga

Buah naga dapat dibudidayakan secara generatif maupun secara vegetatif. Budidaya buah naga secara generatif dilakukan dengan menggunakan biji yang berada di dalam daging buah. Biji buah naga berwarna hitam hampir mirip seperti biji selasih dan tersebar pada daging buah. Biji inilah yang nantinya digunakan sebagai benih. Metode budidaya buah naga secara generatif sangat jarang digunakan karena membutuhkan waktu yang relatif lebih lama sampai tanaman menghasilkan buah dan kadang sifat dari tanaman yang dihasilkan jauh berbeda dengan tanaman indukan. Waktu yang dibutuhkan dari benih menjadi bibit lebih kurang 1-2 bulan dan waktu tunggu setelah bibit ditanam sampai menghasilkan buah lebih kurang 4-5 tahun.
Buah Naga, Dragon Fruits
Buah Naga

 Oleh karena itu, kebanyakan orang lebih cenderung manggunakan metode vegetatif dalam budidaya tanaman buah naga. Budidaya buah naga secara vegetatif dilakukan dengan stek batang, yaitu dengan mengambil bagian dari batang buah naga yang memiliki kualitas buah yang baik.


Budidaya Buah Naga Secara Vegetatif

Persiapan lahan serta media tanam


Lahan dibersihkan dari semak, gulma, dan pohon yang menghalangi sinar matahari langsung. Selain itu juga perlu dilakukan pembasmian terhadap hama yang nantinya akan mengganggu tanaman buah naga seperti bekicot, belalang dan ulat daun.

Setelah lahan bersih kemudian dilakukan pemasangan tiang rambatan dengan jarak tanam 2.5 X 2.5 meter. Pemasangan tiang rambatan ini bertujuan agar tanaman dapat tumbuh vertikal keatas dan nantinya akan menjuntai kebawah. Hal ini dilakukan karena jika tanaman buah naga dibiarkan tumbuh mendatar diatas tanah maka cabang akan terus bertambah panjang tanpa menghasilkan buah. Jadi untuk mendapatkan hasil yang maksimal perlu memperhatikan proses pemeliharaannya.
Tiang Perambatan Buah Naga
Tiang Perambatan Buah Naga
 Tiang yang digunakan dapat terbuat dari kayu atau beton. Sebagian orang juga menggunakan kayu hidup sebagai tiang penyangga. Penggunaan kayu hidup ini akan menyebabkan terjadinya kompetisi dalam mendapatkan unsur hara antara tanaman dengan tiang penyangga Untuk efisiensi waktu, pemasangan tiang rambatan ini sebaiknya dilakukan bersamaan dengan pembibitan.

Masing-masing tiang dapat ditanami paling banyak 4 batang bibit buah naga. Lubang tanam buah naga adalah 40 X 40 X 40 cm dan jarak lubang dari tiang 20 – 30 cm. Lubang tanam dibuat besar untuk memudahkan sistem perakaran dalam berkembang.

Media tanam yang digunakan sebaiknya tanah yang telah dicampur dengan pupuk kandang dan arang sekam. Apabila lahan yang akan ditanami tergolong asam dengan PH <6, maka perlu ditambahkan kapur dolomit untuk menetralkannya.

Pembibitan


Tanaman buah naga yang akan dijadikan bibit sebaiknya cabang tanaman yang sudah pernah berbuah yang memiliki kualitas dan produktivitas yang baik. Cabang tersebut merupakan cabang tua dan memiliki warna hijau yang pekat serta memiliki ukuran dan duri yang besar. Usahakan cabang yang dipilih tidak cacat atau luka karena dikhawatirkan cabang yang cacat akan mudah terserang hama penyakit.
Bibit Buah Naga
Bibit Buah Naga
 Selanjutnya batang atau cabang yang telah dipilih dipotong sepanjang 20 cm atau 30 cm dengan ujung bagian bawah dibuat meruncing. Agar tanaman terlindungi dari hama seperti jamur sebaiknya bakal bibit yang telah dipotong direndam terlebih dahulu ke dalam larutan fungisida kurang lebih 15 menit. Untuk mempercepat munculnya akar dan tunas sebaiknya sebelum ditanam ke polibag cabang tersebut juga direndam ke dalam zat pengatur tumbuh. Setelah itu barulah bibit ditanam ke polibag. Bibit yang baru ditanam ke polibag harus diletakkan di tempat teduh atau tempat yang ada penaungnya agar tidak terkena cahaya matahari langsung selama kurang lebih 1 – 2 bulan. Barulah setelah akar dan tunas muncul bibit dipindahkan ke lahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar