Pemeliharaan buah naga
Pemeliharaan buah naga tidak terlalu rumit karena kemampuannya yang sangat baik dalam beradaptasi dengan lingungan. Inilah kenapa buah naga banyak dibudidayakan disamping manfaat dan nilai ekonomisnya yang tinggi. Kondisi lingkungan sangat berpengaruh terhadapat pertumbuhan dari tanaman buah naga. Buah naga akan tumbuh dengan baik pada tanah yang memiliki PH normal berkisar antara 6 – 7. Apabila tanah terlalu asam maka perlu dilakukan peningkatan PH tanah dengan menaburkan dolomit, karena selain akan mempengaruhi pertumbuhan tananaman, PH yang rendah akan mengakibatkan tanaman terserang hama penyakit seperti jamur.
Buah Naga |
Pemeliharaan buah naga meliputi pengikatan batang ke tiang perambatan, penyiraman, pemangkasan, penyiangan, pengendalian hama, dan pemupukan.
1. Pengikatan buah naga
Pengikatan tanaman ke tiang rambatan bertujuan agar tanaman dapat tumbuh vertikal ke atas dan batang tidak patah. Pengikatan dilakukan ketika tumbuh tunas baru atau terjadi pertambahan batang sekitar 50 cm yang akan membuat tanaman menjuntai ke tanah.
2. Penyiraman
Penyiraman buah naga hanya perlu dilakukan apabila hujan tidak turun. Penyiraman sebaiknya dilakukan pada pagi hari setiap dua hari sekali. Perlu diperhatikan bahwa buah naga merupakan tanaman yang sensitif terhadap kelebihan air. Kelebihan air dapat menyebabkan terjadinya pembusukan pada pangkal batang. Sehingga sistem drainase juga perlu diperhatikan. Pembuatan drainase dapat dilakukan dengan pembuatan parit untuk saluran pembuangan air sehingga tidak ada air yang menggenang ketika hujan turun.
3. Pemangkasan
Pemangkasan buah naga terdiri dari pemangkasan bentuk dan pemangkasan pemiliharaan. Pemangkasan bentuk bertujuan agar tidak ada percabangan pada batang utama. Pemangkasan bentuk dilakukan ketika tanaman masih menjalar pada tiang. Ketika tanaman telah mencapai roda (puncak tiang), maka dilakukan pemotongan batang utama sehingga terbentuk cabang pada batang utama.
Berbeda dengan pemangkasan bentuk, pemangkasan pemiliharaan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tanaman. Pemangkasan pemeliharaan dilakukan dengan cara memotong ujung cabang yang telalu panjang sehingga dapat merangsang tumbuhnya tunas ke arah samping dan tanaman dapat memfokuskan unsur hara yang diperoleh untuk proses pembungaan dan perkembangan buah. Pemangkasan pemeliharaan juga dilakukan untuk mengendalikan hama dan penyakit yang menyerang tanaman dengan cara memotong bagian tanaman yang terserang kemudian menguburnya.
4. Penyiangan
Penyiangan meliputi pembersihan lahan dari gulma atau tanaman pengganggu dan hama seperti ulat, belalang, dan bekicot ini dapat dilakukan secara manual. Selain itu perlu juga dilakukan penyemprotan dengan pestisida agar tanaman terhindar dari jamur dan hama kutu putih. Untuk mengbasmi jamur dapat dilakukan dengan menyemprot tanaman dengan fungisida.
5. Pemupukan
Pemupukan dilakukan sebanyak 4 kali setahun, dengan pemberian pupuk kandang dengan interval waktu 3 bulan sekali sebanyak 5 – 10 kg masing-masing tiang pada awal tanam. Setelah tanaman mulai dewasa maka pemberian pupuk ditingkat menjadi 10 – 20 kg per tiang.
Ketika tanaman buah naga awal ditanam pupuk yang digunakan haruslah banyak mengandung unsur N (Nitrogen). Unsur N akan merangsang tumbuhnya akar sehingga tanaman dapat tumbuh dengan kokoh. Ketika akar tanaman sudah mulai berkembang maka penggunaan unsur P pada tanaman harus lebih banyak untuk mempercepat pertambahan panjang pada tanaman dan merangsang tumbuhnya tunas baru. Sedangkan untuk tanaman buah naga yang sudah mulai menghasilkan buah, dianjurkan untuk menggunakan pupuk yang memiliki kandugan unsur P dan K yang tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar